mardi 1 mai 2007

SUNYI DALAM HENINGNYA MALAM

Hembusan nafasku yang terasa rapuh
Menghempaskan bathinku-ku yang keruh
Jalan yang engkau tempuh
Berlumpur kenangan yang terlihat lusuh

Sampai hari menjelang pagi
Matahari pun kini kembali
Menyongsong hari dan menemani
Kehidupan yang harus dijalani

Semenjak itu hatiku yang rapuh
Mulai kembali dan merasa tersentuh
Tuk mengarungi jalan yang harus ku tempuh
Menjadi kehidupan-ku kembali utuh

Sinar mentari mulai menepi
Dan kembali menguakkan asa di hati
Memberikan kenyamanan dan membukanya kembali
Sampai mentari tak terlihat lagi


Sepi, begitu terasa sepi, keheningan malam memberikan suasana yang terasa membuat bathin-ku semakin sepi. Angin yang dingin merasuk ke dalam tubuh-ku dan menyentuh tulang belulang yang semakin lama semakin rapuh ....... Inikah yang dinamakan sebuah kesendirian ? ....... Inikah yang dinamakan sebuah kesepian ? ........ Tiada yang menemani, tiada seorang pun yang mampu mengisi hati.

Angin malam semakin lama semakin terasa memasuki celah-selah yang tak tertutup rapat, memasuki lubang daun pintu yang sengaja terbuka, melewati lubang-lubang yang dianggapnya mampu menguakkan rasa dingin dan memberikan keharmonisan dikeheningan malam.

Malam semakin lama semakin larut, suara binatang malam pun membrikan perpaduan antara malam yang begitu kelam dengan kehangatan malam diiringi bunyi binatang malam. Namun suasana itu tidak menguakkan kalbu-ku, perasaan-ku yang telah tenggelam bersama tenggelamnya malam semakin lama semakin sunyi dan sepi.

Ingin rasanya aku tertidur lelap dan bermimpi indah namun kedua mataku tak bisa dipejamkan, seakan otot-otot tubuh-ku semakin mengencang, jalan pemikiran-ku semakin menerawang tak karuan, halusinasi dalam benak-ku semakin memuncak bahkan khayalan-ku pun semakin meningkat.

Lelah, terasa begitu lelah, hati-ku semakin gundah, perasaan-ku semakin tak terarah, jalan pemikiran-ku semakin terpecah-pecah. Ingin rasanya ku hempaskan seluruh imajinasi-ku, ku buang jauh-jauh sampai daya pemikiran-ku kembali menjadi utuh dan mampu menjernihkan kembali pemikiran yang baru tanpa harus mengenang kembali halusinasi yang aku sendiri tak terlalu mengerti

Keheningan malam terasa semakin mencekam, hembusan angin yang begitu dingin menusuk sekujur tubuh-ku yang kini semakin terasa membeku, kedua mata-kukini terasa begitu berat, bayang-bayang malam pun semakin lama semakin tersingkirkan dan berganti dengan rasa kantuk yang tak bisa dihentikan. Aku tertidur pulas, mata-ku pun terpejam, denyut nadi-ku berdetak perlahan-lahan, hembusan nafas-ku mengalun dengan teratur dan mimpi indah pun mulai mewarnai dalam tidur-ku yang terlelap.


--------------------------------------------------------------------------------------------------

Aucun commentaire: